Langkah-Langkah Membangun Lapangan Padel Komersial yang Cepat Untung

Lapangan padel bukan hanya tren olahraga, tetapi peluang bisnis yang bisa balik modal cepat—jika tahu langkah-langkahnya.

Pertumbuhan lapangan padel di Indonesia meningkat pesat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali. Popularitas olahraga ini diklaim tumbuh hingga 400% secara global menurut World Padel Tour, dan menjadi magnet baru di industri sport & leisure. Tak heran jika banyak pebisnis mulai melirik pembangunan lapangan padel komersial sebagai bentuk investasi baru yang menjanjikan.

Namun, membangun lapangan padel tidak bisa asal-asalan. Tanpa perencanaan matang, ROI bisa lama tercapai atau bahkan rugi di tahun pertama.

Banyak investor tergiur dengan tren padel, tapi:

• Tidak memiliki pengetahuan teknis pembangunan

• Salah memilih lokasi

• Tidak tahu struktur bisnis model padel court

• Salah pilih kontraktor yang tidak berpengalaman

• Tidak punya strategi monetisasi yang jelas

Semua ini menyebabkan lapangan padel menjadi mangkrak atau tidak menghasilkan sesuai ekspektasi.

Solusi: Langkah-Langkah Tepat Bangun Lapangan Padel yang Cepat Untung

1. Riset Pasar dan Analisis Demografi

Sebelum menentukan lokasi, pastikan Anda memahami target pasar Anda. Lokasi padel yang sukses biasanya:

• Berada di dekat area residensial kelas menengah ke atas

• Mudah diakses kendaraan roda empat

• Dekat dengan komunitas olahraga, sekolah internasional, atau kawasan bisnis

Cek juga kompetitor yang sudah ada dan potensi komunitas lokal.

2. Hitung Proyeksi Bisnis Secara Realistis

Buat business plan sederhana:

• Biaya pembangunan per lapangan: Rp500–800 juta

• Potensi pemasukan per bulan (sewa, turnamen, sponsorship): Rp30–80 juta

• Estimasi BEP: 12–18 bulan

Jangan lupa simulasikan peak vs off-peak hour occupancy, serta biaya maintenance bulanan.

Baca selengkapnya tentang perbandingan biaya pembangunan lapangan padel vs futsal

3. Konsultasi Desain dengan Kontraktor Berpengalaman

Pastikan Anda bekerja dengan kontraktor yang memang sudah pernah membangun lapangan padel. Mengapa?

• Padel memiliki dimensi & material spesifik (contoh: kaca tempered, permukaan turf khusus)

• Drainase, pencahayaan, dan pagar harus sesuai standar internasional

• Area sekitar lapangan seperti ruang tunggu, F&B corner, dan toilet juga harus dipikirkan

Rekomendasi: Hansen Construction, kontraktor berpengalaman membangun lapangan padel untuk klien bisnis dan sport center

4. Proses Perizinan dan Legalitas

Pastikan lokasi Anda memiliki izin penggunaan lahan untuk area olahraga dan komersial. Urus IMB, SLF, dan izin usaha lainnya. Gunakan konsultan atau minta bantuan dari kontraktor untuk pengurusan legalitas ini.

5. Pengerjaan Konstruksi dan QC (Quality Control)

Waktu pembangunan rata-rata 2–3 bulan tergantung jumlah lapangan. Pastikan ada:

• Jadwal timeline yang jelas

• Rencana material dan vendor yang terpercaya

• Quality control tiap tahap (struktur besi, pemasangan kaca, pengecatan lapangan)

6. Persiapan Monetisasi Sejak Awal

Agar cepat balik modal, siapkan strategi monetisasi dari awal:

• Sewa jam reguler

• Paket membership

• Sewa raket & loker

• Event mingguan & turnamen

• Sponsorship area

• Café/food corner

7. Soft Launch & Community Engagement

Bangun audiens sejak sebelum launching. Buat teaser di Instagram, undang komunitas olahraga, dan buat promo early bird.

Saat soft opening, adakan fun tournament atau charity game untuk menarik perhatian media dan komunitas lokal.

Simak juga contoh lapangan padel sukses di kawasan komersial

Membangun lapangan padel bisa jadi peluang emas, asalkan dijalankan dengan strategi yang jelas. Mulai dari riset pasar, desain, legalitas, hingga monetisasi—semua harus dirancang dengan matang.

Ingin bangun lapangan padel yang bukan hanya keren tapi juga menguntungkan?

Hubungi Hansen Construction untuk konsultasi gratis pembangunan lapangan padel komersial.