Pembangunan Lapangan Padel di Kawasan Komersial menghasilkan Potensi Traffic & Konversi Konsumen

Lapangan padel bukan sekadar arena olahraga—di kawasan komersial, ia bisa jadi magnet traffic dan sumber cuan baru. Tapi bagaimana memaksimalkannya?

Padel, Olahraga dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

Olahraga padel telah menjelma menjadi fenomena global. Menurut laporan dari Forbes dan World Padel Tour, lebih dari 25 juta orang di 90 negara kini aktif bermain padel. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tren ini mulai naik sejak 2022 dan diperkirakan akan tumbuh eksponensial hingga 2026.

Khususnya di area kawasan komersial seperti ruko, mall, atau mixed-use development, lapangan padel membuka peluang baru—bukan hanya untuk pengelola properti, tapi juga pelaku bisnis olahraga dan investor.

Banyak Pemilik Lahan Gagal Memaksimalkan Potensi Bisnis Padel

Meskipun antusiasme tinggi, banyak proyek pembangunan lapangan padel justru gagal menghasilkan ROI yang optimal karena:

• Lokasi tidak memikirkan aksesibilitas dan parkir
• Desain lapangan tidak user-friendly atau tidak sesuai standar internasional
• Tidak adanya strategi integrasi dengan bisnis lain di sekitar
• Lemahnya aktivasi digital marketing dan kerja sama komunitas

Akibatnya, lapangan padel hanya menjadi “fasilitas mati” yang tidak mendatangkan traffic berarti.

Strategi Membangun Lapangan Padel di Kawasan Komersial agar Menguntungkan

Berikut strategi lengkap untuk memastikan lapangan padel di area komersial bukan sekadar “tempat main”, tapi juga penggerak traffic dan konversi pelanggan.

1. Pilih Lokasi yang Memiliki Aksesibilitas dan Parkir Luas

Lokasi menentukan 70% dari keberhasilan operasional. Di kawasan komersial, pastikan lapangan padel:

• Mudah diakses kendaraan pribadi dan umum
• Memiliki jalur pedestrian
• Berdekatan dengan area food and beverage atau lifestyle lainnya
• Terpampang jelas dari jalan utama atau signage mall

Lokasi seperti Gading Serpong, BSD, Canggu, hingga SCBD banyak dilirik investor karena sudah terbentuk habit rekreasi dan olahraga.

2. Gunakan Desain Lapangan Sesuai Standar Internasional

Lapangan padel yang baik harus memenuhi spesifikasi berikut:

• Ukuran 10 x 20 meter
• Dinding kaca tempered
• Pencahayaan LED 8 titik
• Lantai turf sintetis yang tahan air & panas

3. Bangun Kolaborasi dengan Tenant atau Bisnis Sekitar

Jika lapangan berada di dalam area ruko atau mall, manfaatkan tenant sebagai partner promosi:

• Paket main padel + voucher kopi dari tenant café
• Kolaborasi dengan tenant gym untuk program cross-selling
• Aktivasi event bareng tenant seperti “Padel Night” atau “Mini League”

Model seperti ini terbukti meningkatkan repeat visitor dan average spending per customer.

4. Gunakan Teknologi Digital & Aplikasi Booking

Manfaatkan teknologi untuk optimasi:

• Gunakan aplikasi seperti Playtomic atau Skor.id untuk sistem booking
• Sediakan QR untuk check-in mandiri
• Gunakan CCTV dan digital scoreboard untuk pengalaman modern

5. Buat Experience Berbeda: Dari Lifestyle ke Komunitas

Lapangan padel yang menarik bukan hanya soal bangunan. Pengalaman yang ditawarkan juga penting:

• Tempat duduk penonton & viewing area
• Music ambience atau speaker system
• Coffee corner atau tempat ngopi
• Komunitas padel lokal dan turnamen rutin

6. Evaluasi ROI & Model Monetisasi

Beberapa strategi monetisasi yang dapat diterapkan:

Lapangan Padel di Kawasan Komersial = Investasi Lifestyle + Komunitas

Ketika dibangun dengan pendekatan yang tepat, lapangan padel di kawasan komersial bukan hanya proyek properti biasa. Ia bisa menjadi magnet traffic, penguat branding kawasan, dan tentu saja sumber penghasilan yang berkelanjutan.

Pelajari juga biaya rinci pembangunan lapangan padel vs futsal di sini

✅ Optimasi SEO untuk WordPress Yoast Plugin

Jika Anda ingin versi HTML, optimasi gambar artikel, atau pengukuran skor Yoast hijau langsung, saya bisa bantu siapkan juga. Mau lanjut ke artikel lainnya?